TraveLive.in Chapter Lombok (Day 2)

 


Hari Kedua. 14 Januari 2021

Kami tidak mendengar suara adzan Subuh pagi itu. Morning routine dan kami bersiap menuju sekolah Febri. Jalan menuju sekolah hanya jalan setapak sempit. Kami pun disambut Pak Nyoman untuk perkenalan. Ada 54 siswa untuk 6 kelas, 17 siang kelas 6 dan hanya 5 siswa kelas 1. Sejak dibangun SDI dua tahun lalu memang jumlah murid jauh menurun. Memiliki 3 kelas yang sudah permanen dan 3 kelas semi permanen. Ya, sisa gempa masih terlihat. Memiliki 11 guru dengan jam pembelajaran di masa new normal ini jam 08:00 hingga 10:00. Selanjutnya saatnya bersenang-senang..





Kami masuk ruangan yang diisi kurang dari 40 anak. Sebagian duduk di kursi yang disusun letter U dan sebagian duduk di lantai. Halo adik-adik. Apa kabarnya hari ini? Alhamdulillah, Luar biasa, Tetap Semangat, Yiiihhaaaa.. tentu lengkap dengan gerakannya. Hehe. Semangat pagi? Pagi, Pagi, Pagi. Pagi ini Bu Guru Febri kedatangan tamu, ada Kak Niken, Kak Aknes, Kak Dhinda dan Kak Aldi. Sapa donk Kak Niken, Kak Aknes, Kak Dhinda dan Kak Aldi. Selanjutnya kami merasakan 2jam penuh keseruan. Menemani anak-anak eksperimen fisika lewat bunga merekah, mempelajari geografi, belajar berbagai macam profesi dan ditutup dengan senam otak.

Terimakasih adik-adik, semangat dan kegembiraan kalian menular ke kakak-kakak. Maafkan kakak-kakak gak memberi apa-apa. Hanya sedikit buku kami titipkan untuk jadi teman belajar kalian bersama Bu Guru Febri. Sampai jumpa lagi, semoga cita-cita kalian tercapai. Kami berpamitan dengan para guru dan mengambil photo untuk kenangan. :)

Selanjutnya kami menuju rumah Bu Dewi yang melakukan budidaya lebah madu trigona atau klanceng. Lebah jenis klanceng ini cenderung lebih kecil dengan madu yang dihasilkan agak asam. Banyak penduduk desa yang melakukan budidaya madu tersebut dan membentuk kelompok peternak lebah untuk meningkatkan kulitas dan produksi.  Sebotol madu 500ml harganya 150ribu, silahkan yang berminat bisa hubungi kami, dijamin aseli :)

Ada perubahan rencana, karena medan yang ekstrem dan ternyata kami tidak tinggal bersama warga, maka kami memutuskan untuk ikut turun bareng mbak Aknes yang akan melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo. Takut gak dijemput lagi sama Mas Aldi. Wkwk.

Perjalanan kembali terasa lebih mudah, dekat dan cepat. Selain karena ini perjalanan balik, juga karena cuaca cerah tidak hujan seperti saat kedatangan. 30 menit kami sudah sampai di Desa Sukadana tempat Febri tinggal bersama Bu Haji Rahma. Hari itu terasa panas dibandingkan saat di Desa Pawang Tenun. Sore hari kami menuju pantai yang hanya berjarak sekitar 100meter di belakang rumah. Banyak kapal nelayan berjajar. Kami lihat juga ada nelayan di tepi pantai yang sedang memancing cumi-cumi dengan hanya menggunakan benang yang bercabang. Saat ada nelayan yang baru kembali dari laut, nelayan lain langsung bergotong royong membantu menaikkan kapal. Ikan tuna cukup besar dan ikan-ikan kecil didapat sore itu. Langit bulan Januari memang cenderung sering mendung, demikian juga sore itu. Warna keemasan menjelang senja hanya terlihat samar di barat. Tapi suara ombak tetap saja menenangkan..

Sehabis Maghrib kami makan malam dan berbincang bersama Bu Haji Rahma. Menu makanannya sop ikan dan sambal. Lagi, sederhana tapi nikmat..



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Hewan Laut Yuk (Part 1)

Display Kelas Kami

TraveLive.in Chapter Lombok (Day 1)